DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
BAB II BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN ........................................................ 2
A.
Pengertian Belajar .................................................................................. 2
B.
Prinsip-Prinsip Belajar ............................................................................ 2
C.
Metode Mengajar ............................................................................ ....... 6
D.
Masalah-Masalah Belajar ........................................................................ 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 9
A.
Kesimpulan ............................................................................................. 9
B.
Saran ....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar
merupakan suatu proses yang terjadi pada diri seorang menuju suatu perubahan
yaitu tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif positif dan menatap sebagai
hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Hasil belajar merupakan prestasi yang dicapai selama
berlansungnya proses belajar mengajar.
Tujuan akhir setiap proses pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
1.
Faktor Internal yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri siswa, seperti tingkat kecerdasan, sikap, bakat,
minat, motivasi, dan lain-lain.
2.
Faktor Eksternal, yakni faktor
yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan seperti keluarga,
masyarakat, guru, kurikulum, alam dan lain-lain.
Pembelajaran merupakan suatu prosesterjadinya interaksi antara guru
dengan siswa. Dalam pembelajaran seorang guru harus mampu menggunakan metode
mengajar yang tepat, seperti metode ceramah, tanya jawab, tugas, dan lain-lain.
Pembahasan makalah ini diuraikan lebih luas pada halaman berikutnya.
BAB II
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Belajar merupakan suatu proses yang terjadi pada diri seseorang
menuju suatu perubahan. Belajar merupakan
tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif positif dan menetap sebagai
hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Defenisi dan pengertian belajar banyak dikemukakan
para ahli diantaranya dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah bahwa belajar
adalah “Proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan”. Menurut Dewa
Ketut Sukardi, belajar adalah
”Suatu proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan atau lebih
khusus melalaui prosedur latihan. Perubahan baik terjadi dilingkungan yang
lebih luasa atau didalam suatu laboratorium, perubahan itu dapat berbentuk
penggunaan dan pengevaluasian mengenai sikap, kebiasaan dan nilai-nilai
pengetahuan dan kecakapan. Perubahan akan berangsur-angsur dimulai dari sesuatu
yang tak dikenalnya untuk kemudahan dikuasai dan dimilikinya”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa
seseorang yang dikatakan belajar apabila dia telah mengalami perubahan tingkah
laku. Perubahan tingkah laku dapat diperoleh dari pengalaman dan latihan. Hal
ini berarati menyangkut seluruh kepribadian seseorang. Seseorang itu belajar
apabila ia tidak mampu melakukannya.
B. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/pengalaman, pergaulan, tantangan,
balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.
1.
Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam proses
belajar mengajar. Apabila tidak ada/kurang perhatian siswa terhadap pelajaran
yang sedang dipelajari, maka hasil tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.
Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran
sesuai dengan kebutuhannya.
Disamping perhatian, motivasi juga mempunyai peranan
penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan
mengarahkan aktivitas seseorang (siswa). Motivasi merupakan faktor penting bagi
seorang siswa apalah artinya siswa pergi kesekolah tanpa motivasi untuk
belajar. Seorang guru harus berusaha memotivasi siswa untuk membangkitkan
semangat mereka belajar, membangkitkan gairah belajar siswa ada enam hal yang
dapat dikerjakan oleh guru, yaitu :
1)
Membangkitkan dorongan kepada
siswa untuk belajar;
2)
Menjelaskan secara konkret
kepada siswa apa yang dapat dilakukan akhir pengajaran;
3)
Memberikan ganjaran terhadap
prestasi yang dicapai siswa sehingga
dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik kemudian hari;
4)
Mebentuk kebiasaan belajar yang
baik;
5)
Membantu kesulitan belajar
siswa secara individual maupun kelompok;
6)
Menggunakan metode yang
bervariasi;
Kemudian ada beberapa bentuk motivasi yang dapat
dilakukan oleh guru untuk mempertahankan minat siswa terhadap pelajaran yang
diajarkan. Bentuk-bentuk motivasi tersebut antara lain: memberi angka, hadiah,
pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil dan
hukuman.
2.
Keaktifan
Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu,
mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Menurut teori kognitif, belajar
menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita
terima, tidak sekedar menyimpan saja tanpa mengadakan transformasi. Menurut teori
ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu.
Dalam setiap proses belajar siswa mulai menampakkan
keaktifannya. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik
yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik
bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan
sebagainya. Contoh kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan
yang dimiliki dan memecahkan masalah yang dihadapi, membanding satu konsep
dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan kegiatan psikis yang lain.
3.
Keterlibatan
Langsung/Berpengalaman
Dalam belajar siswa harus terlibat langsung, tanpa
keterlibatan tersebut siswa tidak akan berhasil. Pentingnya keterlibatan
langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan Learning By
Doing-nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus
dilakukan siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok, dengan cara
memecahkan masalah (problem solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan
fasilitator.
4.
Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan
yang dikemukakan oleh teori psikologi daya. Menurut teori ini belajar adalah
melati daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat,
menangkap, mengingat, menghayal, merasakan, berpikir dan sebagainya. Dengan
mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.
Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah
teori psikologi Asosiasi atau koneksionisme dengan tokohnya yang terkenal
Thorndike. Berangkat dari salah satu hukum belajarnya “Law of exercise”, ia
mengemukakan bahwa belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan
respons, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang
timbulnya respons benar. Menurut kedua teori tersebut menekankan pentingnya
prinsip pengulangan dalam belajar walaupun dengan tujuan yang berbeda, namun
prinsip pengulangan masih relepan sebagai dasar pembelajaran. Dalam belajar
masih tetap diperlukan latihan/pengulangan. Metode drill dan stereotyping
adalah bentuk belajar yang menerapkan prinsip pengulangan.
5.
Tantangan
Dalam situasi belajar siswa menghadapi tujuan yang
ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan
pelajaran, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan
mempelajari bahan pelajaran. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan
belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru,
demikian seterusnya. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa
bergairah untuk mengatasinya.
6.
Balikan dan penguatan
Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila
mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik
merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar
selanjutnya. Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapat nilai yang baik dalam
ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar yang giat. Nilai yang
baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya
anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut
tidak naik kelas.
7.
Perbedaan Individual
Siswa merupakan individual yang unit artinya tiap
siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada
karakteristik psikis, kepridian, dan sifat-sifatnya.
Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan
hasil belajar siswa. Karena itu, perbedaan individual tersebut perlu
diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal
yang dilakukan di sekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan
individual.
Pembelajaran yang bersifat klasik yang mengabaikan
perbedaan individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara yaitu: penggunaan
metode dan srategi belajar mengajar yang bervariasi sehingga perbedaan-perbedaan
kemampuan siswa dapat terlayani, penggunaan media intruksional, memberikan
tambahan pelajaran atau pengayaan pelajaran bagi siswa yang pandai, dan
memberikan bimbingan pelajaran bagi anak-anak yang kurang.
C. METODE MENGAJAR
Metode artinya
cara, pada umumnya metode diartikan sebagai cara mengajar yaitu teknik
mengajar. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa metode adalah
“Cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pelajaran agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu guru mencapai tujuan yang ditentukan”.
Menurut Winarto Surakhmad dalam Sri Anitah Wirayawan
bahwa metode adalah “Cara yang fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu
tujuan” Disini jelas bahwa metode itu merupakan cara atau teknik yang digunakan
oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Metode mengajar bermacam-macam diantaranya :
- Metode Ceramah, yaitu metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Metode ceramah adalah cara penyajian dalam pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.
- Metode Tanya Jawab, yaitu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
- Metode Latihan, Yaitu suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, sebagai sarana untuk memelihara kebiasaaan-kebiasaan yang baik, dan dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan dan kesempatan, dan keterampilan.
- Metode Tugas dan Resitasi, yaitu metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
- Metode Diskusi, yaitu penyajian pelajaran dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu maasalah yang bisa berupa pertanyaan atau pernyataan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
- Metode Demonstrasi, yaitu cara penyajian bahan pelajaran yang memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
- Metode Eksperimen (percobaan), yaitu suatu cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
D. MASALAH-MASALAH BELAJAR
Guru propesional berusaha mendorong siswa agar belajar
secara berhasil. Ia menemukan
bahwaa ada bermacam-macam hak
yang menyebabkaan siswa belajar. Masalah-masalah belajar itu dipengaruhi oleh
dua faktor, yaitu : Faktor Internal, yaitu
berasal dari dalam diri siswa, seperti sikap terhadap belajar, motivasi
belajar, konsentrasi belajar, intelegensi/tingkat kecerdasan, bakat, minat, dan
lain-lain, dan Faktor Eksternal, yakni faktor yang datang dari luar diri
siswa atau faktor lingkungan seperti
alam, keluarga, masyarakat, guru, sebagai pembina siswa belajar, prasarana dan
sarana pembelajaran, kebijakan peilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah,
kurikulum sekolah, dan lain-lain.
Salah satu lingkungan belajar yang paling domain
mempengaruhi hasil belajar siswa disekolah ialah kualitas pembelajaran. Pembelajaran
merupakan suatu proses terjadinya
interaksi antara guru dengan siswa. Salah satu yang mempengaruhi kualitas
pembelajaran adalah guru. Keprofesionalan seorang guru sangat mempengaruhi
kualitas pembelajaran. Artinya kemampuan dasar yang dimiliki guru, baik
dibidang kognitif (intelektual), afektif maupun psikomotori.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penguraiaan makalah tersebut, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
- Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalaam caraa-cara atau pola-pola tingkah laku yang baru.
- Perbuatan belajar dipermudah atau didorong oleh beberapa faktor yaitu mengusahakan selalu adanya situasi belajar yang baik, penguasaan alat-alat intelektual yang penting, periode latihan yang terpencar, mempelajari keseluruhan yang mengandung arti ulangan yang aktif.
- Metode mengajar merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai pembelajaran.
- Macam-macam metode mengjar diantaranya metode ceramah, metode tanya jawab, metode latihan, metode tugas dan resitasi, metode diskusi, metode demonstrasi, metode eksperimen, dan lain-lain.
- Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu :
1)
Faktor Internal, yakni faktor
yang berasal dari dalam diri siswa, seperti intelegensi/ tingkat kecerdasan,
sikap, bakat, minat, motivasi, dan lain-lain.
2)
Faktor Eksternal, yakni faktor
yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, seperti keluarga,
masyarakat, guru, kurikulum, alam,dan lain-lain.
B. SARAN
Dalam keberhasilan belajar siswa sangat dipengaruhi
oleh guru. Untuk itu, seorang guru harus profesional dalam bidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Depdikbud, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2002.
·
Dimyati, Mudjiono, Belajar
dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2006.
·
Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi
Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 1996.
·
Ketut Sukardi, Dewa, bimbingan
dan Penyuluhan di Sekolah, Surabaya : Usaha Nasional, 1983.
·
Witherington, H.C., dkk, Teknik-teknik
Belajar dan Mengajar, Bandung : Jemmars, 1986.