Kamis, 09 Mei 2013

Belajar dan Pembelajaran



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I     PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
BAB II   BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ........................................................ 2
A.    Pengertian Belajar .................................................................................. 2
B.     Prinsip-Prinsip Belajar ............................................................................ 2
C.     Metode Mengajar ............................................................................ ....... 6
D.    Masalah-Masalah Belajar ........................................................................ 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 9
A.    Kesimpulan ............................................................................................. 9
B.     Saran ....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN


Belajar merupakan suatu proses yang terjadi pada diri seorang menuju suatu perubahan yaitu tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif positif dan menatap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Hasil belajar merupakan prestasi yang dicapai selama berlansungnya  proses belajar mengajar. Tujuan akhir setiap proses pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
1.      Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat, motivasi, dan lain-lain.
2.      Faktor Eksternal, yakni faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan seperti keluarga, masyarakat, guru, kurikulum, alam dan lain-lain.
Pembelajaran merupakan suatu prosesterjadinya interaksi antara guru dengan siswa. Dalam pembelajaran seorang guru harus mampu menggunakan metode mengajar yang tepat, seperti metode ceramah, tanya jawab, tugas, dan lain-lain. Pembahasan makalah ini diuraikan lebih luas pada halaman berikutnya. 
BAB II
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN BELAJAR
Belajar merupakan suatu proses yang terjadi pada diri seseorang menuju suatu perubahan. Belajar merupakan  tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif positif dan menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Defenisi dan pengertian belajar banyak dikemukakan para ahli diantaranya dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah bahwa belajar adalah “Proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan”. Menurut Dewa Ketut Sukardi, belajar adalah
”Suatu proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus melalaui prosedur latihan. Perubahan baik terjadi dilingkungan yang lebih luasa atau didalam suatu laboratorium, perubahan itu dapat berbentuk penggunaan dan pengevaluasian mengenai sikap, kebiasaan dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan. Perubahan akan berangsur-angsur dimulai dari sesuatu yang tak dikenalnya untuk kemudahan dikuasai dan dimilikinya”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa seseorang yang dikatakan belajar apabila dia telah mengalami perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku dapat diperoleh dari pengalaman dan latihan. Hal ini berarati menyangkut seluruh kepribadian seseorang. Seseorang itu belajar apabila ia tidak mampu melakukannya.

B. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/pengalaman, pergaulan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.
1.      Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar. Apabila tidak ada/kurang perhatian siswa terhadap pelajaran yang sedang dipelajari, maka hasil tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
Disamping perhatian, motivasi juga mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan mengarahkan aktivitas seseorang (siswa). Motivasi merupakan faktor penting bagi seorang siswa apalah artinya siswa pergi kesekolah tanpa motivasi untuk belajar. Seorang guru harus berusaha memotivasi siswa untuk membangkitkan semangat mereka belajar, membangkitkan gairah belajar siswa ada enam hal yang dapat dikerjakan oleh guru, yaitu :
1)      Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar;
2)      Menjelaskan secara konkret kepada siswa apa yang dapat dilakukan akhir pengajaran;
3)      Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai siswa  sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik kemudian hari;
4)      Mebentuk kebiasaan belajar yang baik;
5)      Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok;
6)      Menggunakan metode yang bervariasi;
Kemudian ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dilakukan oleh guru untuk mempertahankan minat siswa terhadap pelajaran yang diajarkan. Bentuk-bentuk motivasi tersebut antara lain: memberi angka, hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil dan hukuman.
2.      Keaktifan
Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpan saja tanpa mengadakan transformasi. Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu.
Dalam setiap proses belajar siswa mulai menampakkan keaktifannya. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dan memecahkan masalah yang dihadapi, membanding satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan kegiatan psikis yang lain.
3.      Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Dalam belajar siswa harus terlibat langsung, tanpa keterlibatan tersebut siswa tidak akan berhasil. Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan Learning By Doing-nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah (problem solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
4.      Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan yang dikemukakan oleh teori psikologi daya. Menurut teori ini belajar adalah melati daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menangkap, mengingat, menghayal, merasakan, berpikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.
Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori psikologi Asosiasi atau koneksionisme dengan tokohnya yang terkenal Thorndike. Berangkat dari salah satu hukum belajarnya “Law of exercise”, ia mengemukakan bahwa belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respons benar. Menurut kedua teori tersebut menekankan pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar walaupun dengan tujuan yang berbeda, namun prinsip pengulangan masih relepan sebagai dasar pembelajaran. Dalam belajar masih tetap diperlukan latihan/pengulangan. Metode drill dan stereotyping adalah bentuk belajar yang menerapkan prinsip pengulangan.
5.      Tantangan
Dalam situasi belajar siswa menghadapi tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan pelajaran, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan pelajaran. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.
6.      Balikan dan penguatan
Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapat nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar yang giat. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas.
7.      Perbedaan Individual
Siswa merupakan individual yang unit artinya tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepridian, dan sifat-sifatnya.
Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karena itu, perbedaan individual tersebut perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan di sekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan individual.
Pembelajaran yang bersifat klasik yang mengabaikan perbedaan individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara yaitu: penggunaan metode dan srategi belajar mengajar yang bervariasi sehingga perbedaan-perbedaan kemampuan siswa dapat terlayani, penggunaan media intruksional, memberikan tambahan pelajaran atau pengayaan pelajaran bagi siswa yang pandai, dan memberikan bimbingan pelajaran bagi anak-anak yang kurang.

C. METODE MENGAJAR
 Metode artinya cara, pada umumnya metode diartikan sebagai cara mengajar yaitu teknik mengajar. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa metode adalah “Cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pelajaran agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu guru mencapai tujuan yang ditentukan”.
Menurut Winarto Surakhmad dalam Sri Anitah Wirayawan bahwa metode adalah “Cara yang fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan” Disini jelas bahwa metode itu merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode mengajar bermacam-macam diantaranya :
  1. Metode Ceramah, yaitu metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Metode ceramah adalah cara penyajian dalam pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.
  2. Metode Tanya Jawab, yaitu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
  3. Metode Latihan, Yaitu suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, sebagai sarana untuk memelihara kebiasaaan-kebiasaan yang baik, dan dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan dan kesempatan, dan keterampilan.
  4. Metode Tugas dan Resitasi, yaitu metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
  5. Metode Diskusi, yaitu penyajian pelajaran dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu maasalah yang bisa berupa pertanyaan atau pernyataan yang bersifat  problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
  6. Metode Demonstrasi, yaitu cara penyajian bahan pelajaran yang memeragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
  7. Metode Eksperimen (percobaan), yaitu suatu cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.


D. MASALAH-MASALAH BELAJAR
Guru propesional berusaha mendorong siswa agar belajar secara berhasil. Ia menemukan  bahwaa  ada bermacam-macam hak yang menyebabkaan siswa belajar. Masalah-masalah belajar itu dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : Faktor Internal, yaitu  berasal dari dalam diri siswa, seperti sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, intelegensi/tingkat kecerdasan, bakat, minat, dan lain-lain, dan Faktor Eksternal, yakni faktor yang datang dari luar diri siswa  atau faktor lingkungan seperti alam, keluarga, masyarakat, guru, sebagai pembina siswa belajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan peilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah, kurikulum sekolah, dan lain-lain.
Salah satu lingkungan belajar yang paling domain mempengaruhi hasil belajar siswa disekolah ialah kualitas pembelajaran. Pembelajaran merupakan  suatu proses terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. Salah satu yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah guru. Keprofesionalan seorang guru sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Artinya kemampuan dasar yang dimiliki guru, baik dibidang kognitif (intelektual), afektif maupun psikomotori.



BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penguraiaan makalah tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalaam caraa-cara atau pola-pola tingkah laku yang baru.
  2. Perbuatan belajar dipermudah atau didorong oleh beberapa faktor yaitu mengusahakan selalu adanya situasi belajar yang baik, penguasaan alat-alat intelektual yang penting, periode latihan yang terpencar, mempelajari keseluruhan yang mengandung arti ulangan yang aktif.
  3. Metode mengajar merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai pembelajaran.
  4. Macam-macam metode mengjar diantaranya metode ceramah, metode tanya jawab, metode latihan, metode tugas dan resitasi, metode diskusi, metode demonstrasi, metode eksperimen, dan lain-lain.
  5. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu :
1)      Faktor Internal, yakni faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti intelegensi/ tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat, motivasi, dan lain-lain.
2)      Faktor Eksternal, yakni faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, seperti keluarga, masyarakat, guru, kurikulum, alam,dan lain-lain.

B. SARAN
Dalam keberhasilan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh guru. Untuk itu, seorang guru harus profesional dalam bidang pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

·         Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2002.
·         Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2006.
·         Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 1996.
·         Ketut Sukardi, Dewa, bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Surabaya : Usaha Nasional, 1983.
·         Witherington, H.C., dkk, Teknik-teknik Belajar dan Mengajar, Bandung : Jemmars, 1986.
 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar